Ia tak mau berhenti,dan Aku hanya bergumam

Aku keluar dari kelasku, awal musim hujan yang menyenangkan. Pagi-pagi langit Magelang terasa indah,awan kumulus yang tebal menghiasi langit. Tidak lama waktunya, langit berubah menjadi mendung dengan sergapan cahaya kilat. Hujan mulai membasahi tanah Magelang. Aku bergumam pada hati ini.
"Kenapa hujan turun?Masih pagi hari, ini tugas matahari untuk menyinari bumi!"
Memang aku tidak suka dengan sinar matahari yang begitu semangat di pagi hari, tetapi hari ini kelasku giliran menikmati eskul renang. Se benci-bencinya aku dengan olahraga, tapi aku sama sekali tidak benci dengan olahraga yang mengasyikkan ini. Aku menghela napas yang begitu panjang, menahan rasa kesalku.
Pelajaran pertama terasa membosankan, pikiranku terus melayang pada dinginnya air di kolam renang. Aku bersikeras, meyakinkan diri ini bahwa hujan akan cepat redah, dan tidak ada pengumuman kalau eskul renang di tiadakan. Ya, aku yakin itu!
"Hoaa!" mulutku terbuka lebar, angin begitu cepat berhembus memasuki sela-sela kelas. Benar-benar merayu mata ini agar terpejam sebentar. Aku merasa ngantuk di pagi hari. Hujan ini tak mau berhenti membasahi atap sekolah. Kepala ini terasa berat, aku bungkukkan badan, menyilakan tanganku, dan akhirnya kepalaku jatuh di dinginnya meja. Dan kali ini mata tidak dapat menahan rasa kantuk di pagi hari. "Hanya memejamkan mata sebentar, hanya beberapa detik, tidak lebih, telingaku masih bekerja, Jangan khawatir bu" aku berbisik pelan.
Jadi renang?Hore..hore! Tanganku begitu cepat bergerak, mengambil benda-benda yang ada diatas meja,dan langsung menaruhnya di tas punggung kesayanganku. Satu..dua..tiga buku-buku akhirnya tertata rapi di tasku. Sesampainya dikolam renang... Air begitu dingin. Muncul tenggelam, muncul tenggelam. Begitu cara menarik napas. Aku di latih agar tidak memakai kacamata renang. Awalnya belum terbiasa, tapi sangat mengasyikkan melihat kakiku dengan jernih,dan juga melihat seisi kolam renang yang jernih sekali. Gaya katak mulai aku kuasai, dari kolam renang yang sedang sampai akhirnya aku bisa berenang di kolam renang khusus dewasa. Kenapa disebut katak? Kalau aku melihat Pak guruku yang sedang berenang dengan gaya katak sangatlah lucu. Kedua kakinya merapat, lalu terbuka, merapat lau terbuka lagi. Kepalanya muncul tenggelam, muncul tenggelam. Benar-benar seperti katak yang sedang berenang. Aku baru menyadarinya.
Air begitu dingin. Jari-jariku mulai keriput. Kok dingin sekali rasanya?
Astaga!Pertama kali aku tidur di kelas!!
Aku benar-benar tertidur, tak ada yang membangunkan aku, kelas ini terasa seperti kamarku. Parahnya lagi! Aku tidak mendengarkan apa yang di bicarakan bu guru. Betapa lalainya diriku! Aku tidak mau mengulanginya lagi. Aku berjanji. 
Cepat-cepat aku keluar kelas, setelah suara yang mengagetkan membagunkan mimpi-mimpiku di kolam renang. Itu suara bu guru. Aku ketahuan tidur di kelas. Hujannya begitu deras. Ternyata, hujan tak mau mendengar apa yang di inginkan olehku. Akhirnya pengumuman itu memecah belah keinginanku. Eskul renang di tiadakan! Huh..

Komentar