Bagaimana Aku Bisa Jera dengan Hukuman itu?

Sinar matahari begitu terasa panas. Dari ujung kepala hingga kaki ini rasanya ingin berendam di kolam es. Panas-panas seperti ini, di pikiran sudah mulai timbul rencana-rencana yang bercabang. Pulang sekolah.. langsung buka kulkas,ambil sesuatu yang segar, kalau ada buah rasanya pengen cepat-cepat di jus, masuk kamar Mama langsung nyalain AC, cuci muka, kalau bisa langsung mandi biar segeeerrr...
Blum...blum Ciuuut bayangan yang aku pikirkan bagaikan gelembung sabun yang meletus satu per satu. Jarum jam bergulir begitu lama, aku masih merasakan terik matahari di lapangan sekolah. Bagaikan udang yang akan diolah menjadi ebi, bukan ebi lagi ini! tapi ebi kematangan..produk gagal! Malangnya nasibku bersama teman seperjuanganku yang sama-sama gugur dalam medan atletik

Salah satu pelajaran yang paling tidak aku sukai adalah Pejaskes! Kalau hanya berolahraga yang ringan-ringan saja aku lumayan suka. Pelajaran itu seperti menguras seluruh keringatku, sudah tahu keringat itu bau!

Lari mengelilingi sekolah 4 kali?? Sebagai hukuman gara-gara tembakan lempar lembingku meleset dari jarak minimal. Pelajaran olahraga selalu identik dengan guru yang tegas, nyuruh-nyuruh, sepertinya asik kalau jadi guru olahraga. Berdiri dengan tegap, mengajari anak murid, memerhatikan anak murid yang sedang mempraktekkan, menyuruh ini itu. Woaaa pemandangan yang menyedihkan sebagai anak murid yang terlahir tidak berbakat dalam bidang olahraga. Itulah Aku!



Bermodalkan kesabaran, akhirnya aku lari. Lari pun seperti kura-kura. Ah, payah aku ini! Aku mengakuinya, sepatuku terasa panas dan tipis karena gesekan aspal. Kenapa harus Aku terus yang jadi sasaran hukuman paling setia dari Pak Rudi guru olahraga SDku. Tak masalah bagiku, walaupun tidak bisa mencapai nilai yang bagus untuk mata pelajaran penjaskes. Mudah-mudahan aku bisa meraih nilai yang bagus di mata pelajaran yang lain.

Tes..Tes.... Keringatku mengucur lebih deras lagi. 
Bisakah matahari di langit bergeser sebentar?Jangan mengikuti langkahku!  Aku merasa kau suka mengikuti langakahku! tanpa bergeser sedikitpun ke arah temanku yang juga kena hukuman. 
Kalau tak mau bergeser, bisakah kau redupkan sebentar sinarmu? Kau begitu semangat menyinari tubuhku. Aku sudah menjadi ebi! Ebi gosong tepatnya. Melihatmu pun aku tidak bisa.

Janji padaku, agar esok kalau aku kena hukuman lagi, kau jangan mengikutiku, oke?Kalau tidak mau, kau bisa mengurangi sinarmu. Aku tidak bisa jera akan hukuman ini, ini sudah menjadi tugas langgananku, kau tahu...Aku benci dengan olahraga!

Komentar